Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!




Arrazzaaqu

Sabtu, 02 Juli 2011

ARRAZZAAQU
MAHA PEMBERI REZEKI

ARRAZZAAQU terambil dari akar kata RIZQUN yang berarti rejeki, anugerah, dan pemberian untuk waktu tertentu.
Rejeki ada yang bersifat materi dan imateri. Seperti kenabian, itu termasuk rejeki /anugerah. Firman Allah dalam QS. Huud (11):88.
Kata Arrazzaqu dalam al Qur’an hanya ditemukan satu kali, yaitu dalam QS. Adz-dzaariyaat (51):58.

AL WAHHAAB

Jumat, 29 April 2011

AL WAHHAAB
YANG MAHA PEMBERI

AL WAHHAAB terambil dari akar kata WAHABA yang berarti “memberi” dan “memberikan sesuatu tanpa imbalan”. Dalam Al Qur’an kata Al Wahhaab disebut tiga kali dan semuanya menunjuk pada sifat Allah, yaitu dalam QS. Shood (38):9 dan 35, QS. Ali Imran (3):8.

AL QOHHAAR

Sabtu, 26 Maret 2011

AL QOHHAR

Al Qohhar secara umum diartikan dengan Yang Maha Perkasa.
Kata al Qohhar terambil dari akar kata qoharo yang dari segi bahasa berarti “menjinakkan/menundukkan”. Dalam al Qur’an kata al Qohhar terulang 6 kali, semuanya menunjuk pada sifat Allah dan kesemuanya dirangkai dengan kata al Waahid. Ini mengisyaratkan bahwa Allah sendiri yang memiliki sifat ini. Allah juga al Qoohir, yaitu kata yang seakar dengan kata al Qohhar. Dalam al Qur’an kata al Qoohir disebut dua kali dan semuanya menunjuk pada sifat Allah.
Al Qohhar diartikan oleh para ulama’ dengan Dia Yang menundukkan dan menjinakkan hamba-hamba-Nya dengan kematian dan penghinaan serta kantuk dan tidur.
Alam pun tunduk dalam kehendak Allah, sebagaimana firman Allah dalam QS. Annahl (16):12, QS. Azzukhruf (43):13, QS. Al An’aam (6):18.

AL GHAFFAR

Senin, 21 Maret 2011

Al Ghoffaru

Al Ghoffaaru secara umum diartikan dengan Yang Maha Pengampun.
Al Ghoffaaru terambil dari akar kata Ghofaro yang berarti menutup. Ada juga yang berpendapat dari kata al ghofaru, yaitu sejenis tumbuhan yang digunakan mengobati luka.

AL KHALIQ,AL BAARI',DAN AL MUSHOWWIR

Selasa, 01 Maret 2011

AL KHALIQ, AL BAARI’,DAN AL MUSHOWWIR

AL KHALIQU artinya : Yang Maha Pencipta
AL BAARI’U artinya : Yang Mengadakan dari tiada
AL MUSHOWWIRU artinya : Yang Membuat Bentuk.
Ketiganya memiliki kesamaan tapi tidak sepenuhnya sama. Ketiganya berkaitan dengan ciptaan, tetapi masing-masing mengandung makna tersendiri yang berbeda dengan yang lain.

AL MUTAKABBIR

Minggu, 27 Februari 2011


Al- Mutakabbir
Yang Memiliki Kebesaran

Al-Mutakabbir dalam al Qur’an ditemukan 1 kali, yaitu di QS. Al-Hasyr (59):23.
Kata ini terambil dari akar kata takabbaro yang mengandung makna “kebesaran”. Oleh karenanya, kata mutakabbir biasanya diartikan dengan “angkuh”.
Ada juga ulama’ yang berpendapat bahwa makna asal dari kata takabbaro adalah keengganan dan ketidak tundukan.

AL JABBAAR

Selasa, 22 Februari 2011

Al-Jabbar
Yang Kehendak-Nya Tidak Diingkari
Al-Jabbar terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf jim, ba’,ro’ yang mengandung makna keagungan, ketinggian, dan istiqomah.
Kata Al-Jabbar sebagai sifat Allah hanya ditemukan 1 kali dalam al Qur’an, yakni dalam QS. Al-Hasyr (59): 23.

Al 'Aziizu

Minggu, 06 Februari 2011

AL-‘AZIIZU
Yang Maha Perkasa

Kata Al-‘Aziizu terambil dari akar kata yang terdiri dari huruf-huruf ‘ain dan zai yang maknanya “kekukuhan”,”kekuatan”, dan “kemantapan”. Dari sini kemudian maknanya berkembang sesuai dengan konteks serta bentuk dasar mudlari’ nya. Jika bentuknya ya’uzzu, maka ia berarti “mengalahkan”. Jika ya’izzu, maka maknanya “ yang sangat jarang ” atau “ sedikit “ bahkan “ tidak ada samanya “. Sedangkan bila bentuk katanya ya’azzu, maka ini berarti “ menguatkan sehingga tidak dapat dibendung atau diraih”.

AL MUHAIMIN

Minggu, 30 Januari 2011

AL MUHAIMIN

Al muhaimin secara umum diartikan dengan Yang Maha Memelihara.
Al muhaimin berasal dari kata haimana – yuhaiminu yang artinya antara lain: memelihara, menjaga, mengawasi, dan menjadi saksi terhadap sesuatu serta memeliharanya.
Kata ini ditemukan 2 kali dalam al Qur’an, sekali menunjuk kepada sifat Allah dalam QS. Al Hasyr (59):23 dan kali ke 2 menunjuk kepada sifat al Qur’an, yaitu pada QS. Al Ma’idah (5):48.

AL MU'MIN

Rabu, 26 Januari 2011

AL MU’MIN

Al mu’min secara umum berarti Yang Maha Terpercaya/Yang Maha Memberi Keamanan.
Al mu’min terambil dari akar kata amina dimana semua kata yang terdiri dari huruf alif,mim,dan nun mengandung arti pembenaran dan ketenangan.
Dalam al Qur’an kata al Mu’min terulang 22 kali dan hanya sekali yang menjadi sifat Allah, yaitu di QS. Al Hasyr (59):23.

ASSALAAMU

Minggu, 23 Januari 2011

ASSALAAM

Assalaam secara umum diterjemahkan dengan Yang Maha Sejahtera/Maha Pemberi Selamat.
Assalaam sebagai sifat Allah disebut 1 kali dalam al Qur’an, yaitu pada QS. Al Hasyr (49):23.
Kata assalaam terambil dari akar kata salima yang maknanya berkisar pada keselamatan dan keterhindaran dari segala yang tercela.
Dalam kitab maqaayisullughah, Ahmad Ibnu Faris menuliskan bahwa Allah sebagai assalaam karena Ia terhindar dari segala aib,kekurangan, dan kepunahan yang dialami oleh makhluq.

AL QUDDUS

Rabu, 19 Januari 2011

AL QUDDUS
YANG MAHA SUCI
                                                    
                                                      AL QUDDUS adalah kata yang mengandung makna kesucian .

Al Maalik

AL MAALIK : Maha Raja/Maha Berkuasa

Kata Al Maalik terdiri dari huruf mim,lam,kaf yang mengandung makna kekuatan dan keshahihan.
Dalam Al Qur’an kata al Malik disebut sebanyak lima kali,2 diantaranya digandeng dengan kata al Haq yang memiliki kandungan arti “pasti dan sempurna”. Antara lain terdapat dalam firman Allah surat Thaha (20):114
114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu[946], dan Katakanlah: "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan."
Ada juga dalam al Qur’an surat al Mu’minun (23):116
116. Maka Maha Tinggi Allah, raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia.

ARRAHMAN DAN ARRAHIIMU

Senin, 17 Januari 2011

ARRAHMAN - ARRAHIIM : Yang Maha Pengasih-Maha Penyayang.

Dalam Al-Qur’an kata ARRAHMAAN - ARRAHIIM terambil dari kata-kata yang sama. Yaitu RAHMATUN. Akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa kata-kata ARRAHMAAN tidak berakaar dari kata.Hal ini bias dibuktikan dengan adanya orang-orang musyrik makkah yang tidak mengenal ARRAHMAAN. Sebagaimana firman ALLAH dalam Al-Qur’an surat Al-Furqon(25):60
Artinya :” Apabila diperintahkan kepada mereka,sujudlah kepada ARRAHMAAN, mereka bertanya : siapakah ARRAHMAAN itu ? Apakah kami bersujud pada sesuatu yang engkau perintahkan kepada kami ?. Perintah ini menambah mereka engan/menjauhkan diri dari keimanan”.

MA'RIFATULLOH

MA’RIFATULLAH (MENGENAL ALLAH SWT)
OLEH: MOKHAMAD SUBKHAN,SHI


Pada dasarnya kita tidak mengenal Allah kecuali dari apa yang Allah kenalkan tentang diri-Nya kepada kita melalui firman-firman-Nya dan penjelasan para Rasul-Nya. Dalam hal ini Allah sudah memperkenalkan diri-Nya kepada kita melalui apa yang Allah sebut dengan Al Asma’ Al Husna (nama-nama yang terbaik). Informasi tentang al asma’ al husna ini ada dalam al Qur’an antara lain;
1.       Di dalam QS. Al A’raaf (7):180

180. hanya milik Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
2. QS. Al Isra’(17):110
 

110. Katakanlah: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu".

Ma’iyatullah dan Optimisme Kader Dakwah

Minggu, 16 Januari 2011

Masih amat membekas di benak kita kisah tentang keteladanan seorang penggembala kambing di zaman Khalifah Umar ra. Inilah sosok pemuda yang akan terus menjadi ‘icon’ dakwah sepanjang masa. Betapa tidak, di tengah himpitan dan kerasnya pergulatan hidup ini tidak sekeping pun dari keimanannya, keyakinannya digadai, ditukar atau bahkan dijual demi mendapatkan kenikmatan hidup yang sesaat ini.

Yang menarik dari kisah ini adalah kata kunci yang menjadi eye catching dari keseluruhan kisah ini yaitu “fa aina Allah?”. Kalimat sederhana itu mengalir dari lidah tegar penuh optimis seorang mukmin sejati. Kalimat “fa aina Allah”’ itu tidak dialamatkan untuk mencuri perhatian Khalifah Umar RA atau sengaja ditujukan untuk mencari muka –carmuk—seperti yang sering dipertontonkan kebanyakan masyarakat di negeri ini saat kunjungan para pejabat ke mereka. Dia tidak lahir begitu saja, akan tetapi kalimat spektakuler ini dilafalkan dari sanubari hati yang paling dalam karena mahabbah kepada Allah SWT.

 

Lorem

Ipsum

Dolor